Sunday, May 27, 2012

Malaikat Tanpa Sayapƪ(♥ε♥)ʃ

Sesaat kemudian, Shilla menjerit kegirangan lalu berlari cepat ke arah “Sekolah kereta”. Dia menoleh ke belakang dan berteriak kepada Mama “Ayo,Ma, Cepat! Cepat!Ayo kita naik kereta yang tidak bergerak itu!”
Karena kaget, Mama langsung berlari menyusul Shilla. Seketika Shilla berhenti,melirik ke kanan dan ke kiri. Melihat banyak anak yang gembira bersekolah disini. Shilla tidak sabar untuk masuk dan bercengkrama dengan yang lainnya.
“Shilla, ingat ya pesan Mama , tidak boleh nakal, harus baik-baik dengan teman-teman ya”. Semua pesan mama selalu ku ingat, selalu ku putar dengan bahasaku. Setidak nya sudah 2 hari aku bersekolah disini.Aku belum menemukan teman,secara aku pendiam. Bunga- bunga itu bermekaran dengan indah,ku pandangi bunga-bunga itu. Tiba-tiba  aku merasakan sentuhan yang sangat lembut,menerpa kulitku. Jantungku berdetak tak beraturan,aku tak berani menoleh tapi dia ada disebelahku,tersenyum. Dia tersenyum manis padaku seolah-olah ingin berkenalan dan aku membalas senyum manisnya walau tak begitu jelas. Bagas namanya,ternyata dia seseorang yang banyak di kagumi oleh murid-murid perempuan disekolah.
Sejak saat itu aku dan Bagas berteman, banyak anak perempuan di sekolah tidak suka Bagas berteman dengan ku. Aku selalu di bully.Kata mereka aku tak pantas berteman dengan Bagas.Saat jam makan siang aku sendirian pergi ke kantin karna Bagas sedang latihan Futsal. Aku mencari tempat duduk yang kosong,ternyata  ada di pojokan kantin, semua murid memperhatikan ku sambil tertawa kecil. Aku bingung mengapa mereka begitu, mereka berteria k “1.....2.....3”. Ember jatuh yang berisi aneka ragam itu tumpah di atas kepalaku, aku basah kuyup dan teman-teman menertawakan ku. Bagas datang bagaikan malaikat , ya malaikat penolongku. Bagas memakaikan Jacketnya kepadaku.
Luna dkk tidak bisa melihat diriku terus menerus berteman dengan Bagas. Luna melihat Bagas sedang latihan Futsal,aku yang sedang dikamar mandi di sergap begitu cepat dengan Luna dkk. Aku di bully,di perlakukan kasar,aku tidak terima tapi aku tak bisa melawan karna aku diikat. “Bagas, ke kamar mandi cewe gas cepetan, Shilla lagi di sergap sama Luna dkk tuh”. Bagas menuju kamar mandi perempuan dan langsung melawan Luna dan membantu Shilla dari ikatan tali tambang itu. Bagas langsung memeluk Shilla. Shilla merasakan kehangatan pelukkan Bagas,Shilla menetaskan air matanya di pundak Bagas.Bagas memper’erat pelukannya. Hari demi hari Bagas bagaikan Guardian Angel atau Malaikat tanpa sayap,selalu menolongku selalu ada untukku disaat suka maupun duka. Sejak saat itu aku dan Luna berbaikan dan Luna dkk janji tidak akan menjahili ku lagi dan akupun senang berbaikan dengan Luna dkk. Bagas adalah sahabatku sekaligus Malaikat Tanpa Sayapku.

No comments:

Post a Comment